Teknik
Laboratorium
MAKALAH
ALAT ANALITIK
OVEN
(Alat
Pengering Spesimen)
Disusun
Oleh :
SEKAR
HIDAYATUN NAJAKH
4142141027
BIOLOGI
DIK C 2014
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI
ii
BAB
I.PENDAHULUAN
1
BAB II.PEMBAHASAN
2
2.1 PENGERTIAN OVEN
2
2.2
FUNGSI DAN BAGIAN-BAGIAN OVEN
3
2.3 SPESIFIKASI 5
2.4 PRINSIP KERJA ALAT 6
2.5 CARA PERAWATAN OVEN 8
BAB
III. PENUTUP 9
KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena atas petunjuk-Nya saya telah dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Makalah ini membahas mengenai Alat
Analitik Laboratorium yaitu Oven (Alat Pengering Spesimen). Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mid semester II pada mata kuliah Teknik
Laboratorium yaitu tugas membedah jurnal biologi baik nasional maupun
internasional yang berkaitan dengan alat analitik yang digunakan pada
metodologi penelitiannya.
Sasaran
pembuatan makalah yaitu untuk memberikan
gambaran kepada mahasiswa mengenai penggunaan alat analitik yang biasa
digunakan dalam sebuah penelitian.
Saya sadar dalam penyusunannya masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.
Ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga tersusunnya makalah ini.
Medan, Maret
2015
Penyusun,
Sekar Hidayatun Najakh
i
BAB
I
PENDAHULUAN
Setiap melakukan suatu penelitian
ilmiah selalu dibarengi dengan metodologi. Untuk menunjang keberhasilan sebuah
penelitian ilmiah tentu terdapat cara-cara baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Mendapatkan sampel data serta terciptanya hasil sebuah penelitian
tidak lepas dengan alat dan bahan yang digunakan, seperti alat persiapan yang
digunakan untuk persiapan awal dari sebuah pengambilan data, alat analitik yang
digunakan untuk mengambil data dari alat, serta bahan atau objek sampling.
Alat analitik tentu memiliki
perbedaan dengan alat persiapan, dari segi bahan, ukuran, bentuk, dan yang
paling menonjol adalah tingkat kerumitan penggunaan dari alat itu sendiri.
Dengan alat analitik, dapat mempermudah dalam menganalisis sampel yang menjadi
objek pengamatan atau penelitian. Sedangkan alat persiapan biasanya digunakan
untuk persiapan awal dari pemungutan data sampel sebelum mengalami proses
perlakuan untuk dilanjutkan kepada tingkat mengambilan data secara analitik.
Dalam kajian ini akan menganalisis
mengenai salah satu alat analitik yaitu Oven. Alat tersebut merupakan alat yang
multifungsi dalam menunjang keberhasilan analisis sampel objek dari suatu
penelitian baik tingkat awal maupun tingkat lanjutan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN OVEN
Oven merupakan salah satu alat laboratorium yang merupakan
salah satu alat analitik yang penting. Fungsinya untuk memamaskan atau
mengeringkan alat-alat laboratorium atau objek-objek lainnya. Selain itu, oven
juga dapat digunakan untuk mengeringkan sampel objek untuk dijadikan sebuah
specimen.Memmert merupakan
salah satu produsen oven yang sudah terkenal di dunia, begitu juga di Indonesia.
Biasanya digunakan untuk mengeringkan peralatan gelas
laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula digunakan untuk
mengukur kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu
berkisar antara 105ÂșC.
Tidak semua alat gelas dapat
dikeringkan didalam oven, hanya alat gelas dengan spesifikasi tertentu saja
yang dapat dikeringkan, yaitu alat gelas dengan ketelitian rendah. Sedangkan
untuk alat gelas dengan ketelitian tinggi tidak dapat dikeringkan dengan oven.
Apabila alat gelas dengan ketelitian tinggi tersebut dimasukkan ke dalam oven,
maka alat gelas tersebut akan memuai dan berakibat ketelitiannya tidak lagi
teliti. Biasanya digunakan desikator untuk mengeringkannya.
Gambar 2.1 Oven
2.2
FUNGSI DAN BAGIAN-BAGIAN OVEN
Oven berfungsi untuk mensterilkan
alat-alat yang digunakan dalam sebuah penelitian. Contohnya seperti gelas ukur,
cawan petri, dan sebagainya. Biasanya alat –alat yang disterilkan tersebut
adalah alat-alat yang memiliki tingkat kualitas bahan yang baik, yaitu tahan
terhadap suhu yang tinggi. Hal ini dikarenakan oven memiliki suhu sekitar 1050C
untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai alat sterilisasi, dengan mematikan
spora, bibit kuman dan penyakit serta mikroorganisme pengganggu yang mungkin
dapat merusak hasil pengamatan objek penelitian. Sehingga, alat-alat yang
digunakan untuk proses pengambilan data penelitian menjadi valid.
Selain itu, oven juga berfungsi
untuk mengeringkan bahan yang menjadi objek suatu penelitian. Dengan kata lain,
oven dapat digunakan untuk membuat suatu bahan dengan kadar air yang
disesuaikan menurut prosedur sebuah penelitian. Menurut Jurnal Interaksi antara Pembenah Tanah (soil conditioner), dimana objek yang digunakan dalam penelitian
ini adalah daun Hydrilla verticillata
sebagai pembenah tanah. Daun tanaman H.
verticillata melalui proses pengeringan dengan menggunakan oven untuk
mendapatkan sampel kering sebagai objek pembanding dengan sampel basah sebagai
variabel control terhadap tumbuhan kacang hijau (Vigna radiata) yang bertindak sebagai variabel terikat.
Bagian-bagian dari oven antara lain,
yaitu :
1.
Temperatur
berfungsi sebagai pengatur suhu yang ada di dalam oven.
2.
Rak
oven berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan atau alat yang akan dipanaskan.
3.
Pintu
oven berfungsi sebagai pembuka dan penutup oven.
4.
Tombol
ON/OFF (POWER) untuk menghidupkan dan mematikan system kerja alat apabila untuk
memulai pemanasan dan mengakhiri pemanasan. Selain itu juga terdapat tombol
untuk menghidupkan dan mematikan kipas pada oven.
5.
Kaki
oven berfungsi sebagai penopang badan oven.
6.
Knop
berwarna biru berfungsi untuk menaikturunkan kecepatan putaran kipas.
7.
Pada
bagian depan oven terdapat 2 layar yang menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan
suhu alat sedangkan SV menunjukkan suhu yang diinginkan.
8.
Tombol
SET UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah) digunakan untuk mensetting suhu
yang diinginkan atau dapat pula untuk mensetting waktu.
Gambar 2.2 Bagian-Bagian Oven
2.3
SPESIFIKASI
Gambar 2.3 Ukuran Badan Oven
SPESIFIKASI
OVEN
|
|
Dimensi
Total
|
Kurang
lebih 600 mm x 500 mm x 700 mm
|
Ruang
Oven
|
Kurang lebih 550 mm x 450 mm x 600
mm
|
Bahan
|
Stainless
steel dan besi
|
Jumlah
Rak
|
Umumnya 1-4 buah
|
Kontrol
Suhu
|
Otomatis
|
Pemanas
|
Umumnya Heater 4000 W, Heater 6000
W
|
2.4
PRINSIP KERJA ALAT
Dalam penggunaan oven, setelah pintu
oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan dimasukkan kedalam oven dan pintu
ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan, kipas dinyalakan dan
kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan tombol SET. Layar
SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV menunjukkan
suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan menekan
tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven.
Cara
kerjanya antara lain:
1. Steker ditancapkan pada sumber listrik.
2. Dinyalakan oven dengan cara menekan knob
PUSH/TURN yang merupakan tombol ON/OFF
yang ada pada bagian ujung kiri atas oven hingga muncul display pada oven.
3. Seting temperatur dengan cara menekan
tombol SET secara berbarengan dengan memutar knob PUSH/TURN kekanan untuk
menaikkan temperatur, dan kekiri untuk menurunkan temperatur.
4. Seting pertukaran udara dalam oven dengan
cara menggeser tombol air valve ke arah maksimum untuk membuka lubang udara,
dan ke arah minimum untuk menutup lubang udara.
5. Apabila display temperatur sudah
menunjukkan temperatur yang diinginkan, masukkan peralatan yang akan
dikeringkan dan disterilisasi ke dalam oven.
6. Untuk seting waktu (timer) lama penggunaan
oven dengan cara menekan tombol SET selama tiga detik, kemudian lepaskan dan
putar knob PUSH/TURN ke kanan atau ke kiri, pilih modus TIME OPERATION.
7. Tekan knop PUSH/TURN untuk mematikan oven,
cabut steker dari sumber.
Dalam
penelitian Jurnal Interaksi antara
Pembenah Tanah, daun tanaman H. verticillata dikeringkan terlebih dahulu
dibawah sinar matahari langsung selama 2 minggu. Kemudian daun tanaman H. verticillata kering digerus hingga
dihasilkan tepung H. verticillata.
Setelah itu tepung H. vercillata
dimasukkan kedalam cawan petri yang telah diberi label penanda. Tepung H. verticillata dicampur dengan soil
conditioner yang lain yaitu Salvinia
molesta dengan dicampur dengan tanah liat dan tanah pasir. Komposisi
masing-masing bahan dengan perbandingan 3 : 1 ( 75% tanah : 25% pembenah tanah/
soil conditioner). Perhitungan
kapasitas lapang tanah masing-masing sebanyak 50 ml, sampel yang telah
dimasukkan kedalam cawan petri ini kemudian dikeringkan dengan oven dengan
kisaran pemanasan sebesar 600C hingga mendapatkan berat yang
konstan. Sampel tanah yang telah kering dimasukkan kedalam plastik kemudian
dijenuhi air selama 24 jam. Setelah 24 jam, dihitung berat masing-masing
kapasitas tanah. Dengan perhitungan :
Kapasitas lapang
(%) = berat tanah basah – berat tanah kering
x 100%
berat
tanah kering
Pot kecil (berdiameter 16 cm) kemudian diisi dengan soil conditioner dan tanah berdasarkan
perlakuan uji. Masing-masing sampel tanah diisi 3 biji kacang hijau varietas
parkit. Pertumbuhan kacang hijau diamati selama 21 hari, pengamatan
terkonsentrasi pada pertumbuhan akar, batang, daun kacang hijau.
2.5
CARA PERAWATAN OVEN
Sebelum
oven digunakan, dibersihkan terlebih dahulu semua aksesorinya dan rak
tatakannya. Selalu dipastikan steker oven telah tercabut dan oven telah dalam
keadaan dingin sebelum dibersihkan. Membuka pintu oven dengan perlahan dan
membersihkan bagian dalamnya dengan lap yang berbahan lembut dalam air yang
hangat atau sabun sejenis detergen. Dilarang membersihkan oven dengan zat
abarsif, dan tidak mengelap bagian elemen pemanasnya. Bagian luar oven boleh
dibersihkan dengan lap basah.
Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan menggunakan alat
gelas untuk dimasukkan kedalam oven. Menjaga jarak agar selalu berada dalam
jarak minimal 1” antara bagian atas dengan bagian elemen pemanas. Tidak
diperbolehkan menggunakan oven dalam keadaan pintu terbuka. Menghindari terlalu
sering membuka pintu pada saat oven sedang digunakan, hal ini menimbulkan panas
dalam oven berkurang dan hasil tidak akan maksimal. Selalu menggunakan gegep
untuk mengambil alat atau bahan yang telah selesai dipanaskan dari dalam oven.
Segera menghentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik.
Setelah selesai menggunakan oven, segera mencabut steker dari stopkontak.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Oven merupakan salah satu alat
analitik yang berfungsi sebagai alat sterilisasi alat dan pengeringan objek
yang akan menjadi specimen penelitian. Oven memiliki suhu yang tinggi, sehingga
dengan proses pemanasan udara didalamnya dapat mematikan mikroorganisme yang
mungkin dapat mempengaruhi kevalidan data sampling dalam suatu penelitian. Oven
yang umumnya digunakan dalam penelitian biasanya berskala laboratorium ukuran
tinggi mencapai 700 mm, dengan spesifikasi bahan terbuat dari Stainless steel
dan besi serta sumber pemanas dari listrik. Berdasarkan Jurnal Interaksi antara Pembenah Tanah, oven sangat berperan
penting dalam analisis data dengan memperoleh spesimen kering soil conditioner dan tanah sebagai
pembanding antara specimen tanah basah dan tanah kering dengan berat tanah yang
konstan dalam penumbuhan kacang hijau varietas parkit.
DAFTAR
PUSTAKA
S.M, Wildan.,Munifatul I.,Endang S.2012.Interaksi Pembenah Tanah dari Hydrilla
verticillata Royle.dan Salvinia
molesta Mitchell.terhadap Kapasitas Lapang Tanah Pasir dan Tanah Liat serta
Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Jurnal Anatomi
dan Fisiologi.Vol XX.No 2.51-60
Team Teaching Teknik
Laboratorium. 2011.Penuntun Praktikum
Teknik Laboratorium.
Gorontalo:Universitas Negeri Gorontalo
CV.Gravindo Mesin.Oven Skala Lab.2011.www.mesin.com.3/22/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar