Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 28 Februari 2015

Tunas Cendekia
                           
         Menulis adalah kegiatan yang menyenangkan bagi seseorang yang memiliki daya imajinasi yang tinggi. Dengan menulis sebuah karangan, baik dalam bentuk esai, karya ilmiah, cerpen, bahkan puisi seseorang secara otomatis akan menggunakan akal mereka untuk berimajinasi sesuai keinginan dan kehendak hati. Kegiatan menulis ini mempunyai segudang manfaat yang luar biasa, seperti meningkatkan kemampuan bahasa yang baik. Menulis sudah menjadi kebiasaan kaum terpelajar dari sejak zaman terdahulu, contohnya saja di Indonesia sendiri telah melahirkan seorang penulis yang pada saat itu menjadi inspirasi bagi kaum wanita, yaitu R.A Kartini. Beliau pada saat itu gemar menulis surat yang beliau kirim kepada sahabat-sahabat penanya yang berada di luar negeri. Betapa hebatnya beliau, dengan tulisan-tulisan sederhana yang menjadi gambaran curahan hatinya bisa dibaca oleh sahabat-sahabat pena yang berada jauh dari ibu pertiwi. Pada saat itu, alat komunikasi popular adalah surat menyurat. Dengan kata lain, dari zaman tersebut bakat kemampuan menulis telah ada di tengah masyarakat Indonesia.
            Pada zaman penjajahan saja sudah ada cikal bakal penulis-penulis hebat di negeri ini, apalagi sekarang yang dengan dukungan teknologi canggih. Sebagai generasi muda, kita seharusnya lebih giat mengasah kemampuan menulis. Seharusnya, ada perasaan ingin menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita tidak kalah dengan zaman R.A Kartini. Pendidikan di Indonesia yang sudah semakin maju, kurikulum pendidikan selalu melatih para peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan harapan untuk melatih kemandirian dan pengembangan bahasa emosional yang lebih baik.
           Kemampuan menulis juga sebagai tolak ukur kemajuan ilmu pengetahuan para generasi muda. Karena, satu hal yang mustahil adalah tidak mungkin seseorang yang tidak memiliki bekal pengetahuan bisa menulis suatu karangan berdasarkan fakta dan opini yang telah diketahui oleh sang penulis. Hal ini disebabkan menulis memerlukan ilmu pengetahuan baik secara luas maupun secara sempit, minimal dari sudut pandang pribadi sang penulis. Meningkatnya kemampuan menulis berarti meningkat pula daya pikir seseorang ke arah yang lebih maju. Menulis dapat menjadi sebuah ajang hiburan, pengetahuan, dan menginformasikan suatu ilmu baru.
        Generasi muda yang mempunyai kegemaran dan kemampuan menulis kini telah memiliki wadah penyaluran bakat tersebut. Di Indonesia, selama sepuluh tahun terakhir ini telah banyak melahirkan wadah penyaluran bakat menulis baik ditingkat sekolah maupun tingkat perguruan tinggi dan umum. Dengan ini diharapkan, Indonesia menumbuhkan tunas-tunas cendekia baru yang suatu saat dapat dipanen untuk mendorong kemajuan bangsa diberbagai sektor.

         Menumbuhkan bakat menulis itu tidak sulit, tinggal diri sendirilah yang mengatur ada tidaknya keinginan untuk menulis. Dengan bekal kecil dari sudut pandang pribadi, mengenai suatu pokok permasalahan dapat diungkapkan melalui menulis. Penulis akan mengeluarkan pendapat yang dibumbui pengetahuan dan pemilihan bahasa yang baik tidak merugikan pihak manapun. Generasi muda yang semakin kritis, sangat baik diimbangi dengan menulis. Dengan begitu, generasi penerus bangsa bisa mengeluarkan pendapat tanpa unsur anarkis. Dengan bantuan tunas-tunas cendekia ini, Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan laju kemajuan global yang semakin pesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar