Tunas Cendekia
Menulis adalah kegiatan yang menyenangkan bagi seseorang
yang memiliki daya imajinasi yang tinggi. Dengan menulis sebuah karangan, baik
dalam bentuk esai, karya ilmiah, cerpen, bahkan puisi seseorang secara otomatis
akan menggunakan akal mereka untuk berimajinasi sesuai keinginan dan kehendak
hati. Kegiatan menulis ini mempunyai segudang manfaat yang luar biasa, seperti
meningkatkan kemampuan bahasa yang baik. Menulis sudah menjadi kebiasaan kaum
terpelajar dari sejak zaman terdahulu, contohnya saja di Indonesia sendiri
telah melahirkan seorang penulis yang pada saat itu menjadi inspirasi bagi kaum
wanita, yaitu R.A Kartini. Beliau pada saat itu gemar menulis surat yang beliau
kirim kepada sahabat-sahabat penanya yang berada di luar negeri. Betapa hebatnya
beliau, dengan tulisan-tulisan sederhana yang menjadi gambaran curahan hatinya
bisa dibaca oleh sahabat-sahabat pena yang berada jauh dari ibu pertiwi. Pada
saat itu, alat komunikasi popular adalah surat menyurat. Dengan kata lain, dari
zaman tersebut bakat kemampuan menulis telah ada di tengah masyarakat
Indonesia.
Pada zaman
penjajahan saja sudah ada cikal bakal penulis-penulis hebat di negeri ini,
apalagi sekarang yang dengan dukungan teknologi canggih. Sebagai generasi muda,
kita seharusnya lebih giat mengasah kemampuan menulis. Seharusnya, ada perasaan
ingin menunjukkan bahwa kemampuan menulis kita tidak kalah dengan zaman R.A
Kartini. Pendidikan di Indonesia yang sudah semakin maju, kurikulum pendidikan
selalu melatih para peserta didik untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah
dengan harapan untuk melatih kemandirian dan pengembangan bahasa emosional yang
lebih baik.
Kemampuan menulis
juga sebagai tolak ukur kemajuan ilmu pengetahuan para generasi muda. Karena,
satu hal yang mustahil adalah tidak mungkin seseorang yang tidak memiliki bekal
pengetahuan bisa menulis suatu karangan berdasarkan fakta dan opini yang telah
diketahui oleh sang penulis. Hal ini disebabkan menulis memerlukan ilmu
pengetahuan baik secara luas maupun secara sempit, minimal dari sudut pandang
pribadi sang penulis. Meningkatnya kemampuan menulis berarti meningkat pula
daya pikir seseorang ke arah yang lebih maju. Menulis dapat menjadi sebuah
ajang hiburan, pengetahuan, dan menginformasikan suatu ilmu baru.
Generasi muda yang
mempunyai kegemaran dan kemampuan menulis kini telah memiliki wadah penyaluran
bakat tersebut. Di Indonesia, selama sepuluh tahun terakhir ini telah banyak
melahirkan wadah penyaluran bakat menulis baik ditingkat sekolah maupun tingkat
perguruan tinggi dan umum. Dengan ini diharapkan, Indonesia menumbuhkan
tunas-tunas cendekia baru yang suatu saat dapat dipanen untuk mendorong
kemajuan bangsa diberbagai sektor.
Menumbuhkan bakat
menulis itu tidak sulit, tinggal diri sendirilah yang mengatur ada tidaknya
keinginan untuk menulis. Dengan bekal kecil dari sudut pandang pribadi,
mengenai suatu pokok permasalahan dapat diungkapkan melalui menulis. Penulis
akan mengeluarkan pendapat yang dibumbui pengetahuan dan pemilihan bahasa yang
baik tidak merugikan pihak manapun. Generasi muda yang semakin kritis, sangat
baik diimbangi dengan menulis. Dengan begitu, generasi penerus bangsa bisa
mengeluarkan pendapat tanpa unsur anarkis. Dengan bantuan tunas-tunas cendekia
ini, Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan laju kemajuan global yang
semakin pesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar