Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumat, 07 Oktober 2016

SALJU AND HER STEPMOTHER
By : Sekar Hidayatun Najakh
            Pagi ini begitu cerah, matahari tersenyum hangat penuh keanggunan ibarat seorang putri yang sedang duduk diantara awan-awan putih. Angin semilir menari-nari menerpa wajah seorang gadis berusia 15 tahun yang sedari tadi duduk di ayunan kayu. Tampak dari raut wajahnya tidaklah secerah sang mentari. Sesekali tangan kanannya mengusap matanya yang sembab. “Bunda…” hanya satu kata itu yang keluar dari mulut mungilnya. Hatinya bagai tercabik ribuan cakar burung elang yang ganas, hancur. Butiran-butiran bening kembali mengalir melintasi pipinya, kali ini semakin deras. “Bunda…” masih dengan kata yang sama yang mampu dia ucapkan saat ini.
            “Salju…” suara seseorang memecah lamunannya. “Nenek…” cepat-cepat dia mengusap kedua matanya yang tiada dia sadari telah meneteskan beberapa butir air mata. “Kamu tidak apa-apa sayang?” suara lembut sang nenek justru semakin membuat air matanya seakan tak terbendung lagi. “Nek… Salju belum bisa menerima semua ini, mengapa harus Salju yang mengalami semua ini? Salju bukan orang yang kuat nek…” kata Salju dengan nada suara getar dan terisak. “Ini adalah keputusan Tuhan sayang, nenek yakin Salju adalah gadis yang kuat” dengan mata berkaca-kaca dan mengelus lembut rambut cucunya itu. Salju menatap sendu seorang wanita yang kini duduk di samping papanya. Mereka terlihat bahagia, tetapi tidak bagi Salju.
            “Pa, Salju berangkat ya…” sambil mencium lembut tangan papanya dan langsung pergi meninggalkan rumah. Papanya hanya geleng-geleng kepala, heran melihat sikap putri semata wayangnya itu. “Mungkin dia ada kelas pagi mas, makanya dia buru-buru” kata seorang wanita cantik yang kini duduk di sampingnya sambil menuang kopi hangat ke dalam cangkir putih di hadapannya. “Maafkan sikap Salju ya, dia sebenarnya gadis yang baik dan sopan” ucap seorang lelaki berkacamata yang telah sebulan menjadi suaminya. “Tidak apa-apa, suatu saat Salju pasti akan mengerti dengan keadaannya mas” jawab wanita itu dengan senyum yang penuh dengan kelembutan.
            “Ini foto pernikahan papamu? Ibu tirimu cantik ya… dan masih muda sepertinya” kata seorang gadis berwajah bulat yang kini memegang telepon genggam milik Salju. “Cantik? Muda katamu? Umurnya tidak jauh beda dengan umur mendiang bundaku. Mungkin karena dia sering perawatan makanya kelihatan lebih muda” jawab Salju seakan kurang setuju dengan perkataan sahabatnya. “Iya memang cantik Salju, lihat baik-baik dulu… dan sepertinya mirip” tambahnya kemudian. “Mirip sama siapa?” jawab Salju singkat. Sonya hanya bisa meringis dan menunjuk kearah Salju. Senyum masampun terbentuk sesaat di bibir Salju.
            Malam yang begitu indah, ribuan bintang bercahaya menghiasi kelamnya malam. Bulan tak sedikitpun merasa kesepian. Salju tersenyum sambil menatap langit malam, dengan kesendiriannya. “Malam ini sangat indah ya…” suara seorang wanita mampu melenyapkan senyum di wajah Salju. “Boleh mama duduk disini?” tambahnya kemudian. Salju hanya terdiam, seakan tiada kata yang pantas diucapkan untuk wanita itu. “Besok papamu akan pergi ke Jerman, papamu ingin kamu menemuinya sekarang” belum sempat dia selesai berbicara, Saljupun langsung beranjak pergi tanpa meninggalkan satu katapun.
            “Aku merindukan papa…” desahnya pagi ini. Liburan panjang seperti ini sangat menyiksa bagi Salju. Hanya bersama sang ibu tiri dan bibi Titin, sungguh hari-hari yang menyiksa baginya. “Mungkin ke ayunan perasaanku bisa sedikit lebih baik” pikirnya.
“Pak Agus, tolong pikirkan lagi keputusan itu” perkataan ibu tirinya membuat Salju penasaran dan diam-diam mendengarkan apa yang akan terdengar setelahnya. “Pak Romi sendiri yang membuat keputusan itu setahun yang lalu bu, bukankah Salju seorang yang berkompeten dibidang ini? Bahkan Salju sudah hampir selesai kuliah dibidang ini” kata Pak Agus menjelaskan. “Setidaknya tunggu sampai Salju benar-benar telah selesai dan secara resmi memperoleh gelar dibidang ini pak, bapak bisa wakilkan posisi ini kepada saya” jawab ibu tiri Salju. “Saya tahu, ibu orang yang cerdas dan cocok untuk posisi ini. Mungkin saya akan memberi tahu kepada Pak Romi sebelum memutuskan” kata Pak Agus kemudian. “Aku akan pulang ke rumah nenek…” kata Salju lirih dengan mata berkaca-kaca.
            Semua barang-barang berharga miliknya telah tersusun manis di dalam tas koper berwarna merah muda kesayangannya. Koper hadiah ulang tahun ke 15 tepat sebulan sebelum bundanya meninggal. Tatapannya sendu, menyapu seluruh isi kamar. Belum terpikir entah berapa lama dia akan kembali ke kamar ini, pikirannya masih kacau dengan perbincangan sang ibu tiri dengan pengacara papanya. Padahal hari ini adalah hari yang berharga dalam hidupnya. Hari dimana sang bunda tercinta melahirkannya. Disaat butiran salju turun menyelimuti Kota Berlin seakan menyambut kelahiran seorang putri cantik, Salju namanya.
            Rumah sederhana namun penuh kehangatan, disinilah sang papa tercinta lahir dan dibesarkan hingga sukses seperti sekarang. “Rumahku tidak sehangat dulu lagi, disini aku berharap menemukan kehangatan yang hilang walaupun tak akan pernah sama” desah Salju dalam hati. Desa ini telah lama tak ia kunjungi setelah kepergian sang bunda. Desa yang penuh ketenangan yang dulu biasa ia kunjungi ketika papa dan bundanya libur kerja. Salju menatap aliran sungai yang tak jauh dari rumah neneknya.
“Bunda, Salju takut…”
“Jangan takut, ada bunda disini” tanpa ia sadari, memori masa lalunya melintas bersama aliran sungai itu. Air matanya kembali menetes, “Salju kesepian bunda” tangisnya dalam hati. “Kak Salju main yuk…” kata adik-adik sepupunya dan empat anak tetangga yang rata-rata masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ternyata dia tidak sendiri, pikirannya yang membuat Salju merasa selalu kesepian. Salju tersenyum kecil melihat tingkah lucu dan penuh kepolosan anak-anak seusia mereka. Jika di kota, anak-anak seusia mereka tidaklah sepolos ini. “Takut tenggelam” katanya kemudian. Mereka hanya tertawa mendengar jawaban dari Salju.
            “Salju mau kemana?” tanya sang nenek sedikit heran. Salju terlihat ceria beberapa hari ini semenjak cucu-cucunya yang lain sering datang ke rumah. “Salju pergi dengan mereka nek…” jawab Salju sambil menunjuk kearah adik-adik sepupunya dan beberapa anak tetangga. “Naik sepeda? Hati-hati ya…” sang nenek hanya tersenyum dan geleng kepala. Asalkan bisa membuat Salju tersenyum kembali, tiada alasan untuknya melarang Salju pergi. Senyum Salju perlahan mulai kembali, walau belum seratus persen. Bersama Angga, Adil, Mimi, Faris, Dafa, Tari, dan Ira ia perlahan merajut benang kebahagiaan yang sempat putus.
“Mama ada urusan apa datang kesini?”
“Karena mama ingin tahu keadaan kamu, Salju”
“Belum puas dengan apa yang mama dapatkan?”
“Maksud kamu apa?”
“Tidak perlu Salju jelaskan”
“Tetapi ada yang ingin mama jelaskan”
“Tidak perlu”
Seakan petir kembali menyambar hati Salju. Benang kebahagiaan yang mulai dia rajut kembali kusut dengan kedatangan wanita itu. Wanita yang sangat dia benci. Wanita yang telah merebut posisi bunda di hati papanya setelah bundanya pergi. Wanita yang selalu iri dengan kecerdasannya sehingga berusaha menggantikan posisi penting perusahaan sang papa yang seharusnya ia tempati. “Ratih, kau telah berhasil merebut posisi bunda dan posisiku…” teriak Salju dalam hati.
“Salju, sudah makan? Ini mama masak masakan istimewa untuk kamu” kata Ratih. “Itu ada saus kacangnya, Salju tidak boleh memakannya” kata nenek Salju sedikit panik. “Nenek, dia mungkin berniat lain. Seolah dia tak tahu kalau Salju alergi kacang tanah” kata Salju berlalu dengan tatapan sinis. Ratih menunduk lemas.
“Kalian makan apa? Kelihatannya enak” kata Salju sambil menunjuk jajanan berbentuk lonjong yang dimakan oleh adik-adik yang kini menjadi sahabat bermainnya. “Ini enak kak, kakak mau?” kata Angga. “Mmmm takut sakit perut” kata Salju sedikit gengsi. “Kak Salju belum sarapankan? Nanti kakak sakit” kata Mimi. “Ini masih banyak kak” kata Adil sambil menyodorkan jajanan itu kehadapan Salju. Sedikit ragu, Salju perlahan meraih satu tusuk dan memakan jajanan itu. “Rasanya enak dan gurih” kata Salju sambil tersenyum. “Kalau kakak suka, makan lagi kak” kata Faris. “Iya kak, ini masih banyak kak” kata Tari dan Dafa. Lima tusuk jajanan itu kini telah berhasil masuk ke dalam perut Salju.
“Kita mau kemana?” kata Salju. “Ke sawah kak. Kakak sakit?” kata Ira. Salju tak mampu berkata apa-apa. Perutnya terasa sakit luar biasa dan kepalanya terasa berat. Perlahan dia tak mampu berjalan, lemah dan terjatuh. “Kak Salju…” teriak Angga, Adil, Mimi, Faris, Dafa, dan Tari. Tubuh Salju tergeletak dipangkuan Ira.
“Bunda… dia siapa?” kata Salju. Salju kebingungan dengan sesosok wanita yang ada disamping bundanya. Wanita itu kemudian membalikkan badan, Ratih. “Bunda, dia wanita jahat” teriak Salju. Sang Bunda hanya menggeleng lemah, menatap Ratih dan tersenyum. Perlahan bayangannya menghilang. “Bunda jangan pergi” teriak Salju sambil berusaha menarik tangan bundanya namun terlambat, tinggal sosok Ratih yang ada disana. “Bunda…” tangis Salju pecah, perlahan Ratih memeluk lembut tubuh Salju.
“Bunda, bunda…” kata Salju. “Salju, mama disini sayang” jawab Ratih dengan mata sembab. “Sakit” keluh Salju sambil memegang kepalanya. Ditatap sekelilingnya, mama Ratih, nenek dan para sahabat bermainnya. “Apa yang terjadi?” kata Salju dengan raut wajah kebingungan. “Kamu keracunan makanan sayang, mereka yang membawa kamu sampai ke rumah dan kamu pingsan selama dua hari ini” kata Ratih sambil memegang tangan Salju. “Salju mempunyai riwayat alergi udang, jajanan yang Salju makan itu sosis udang. Untungnya dokter cepat memberi obat alergi” kata nenek. “Maafkan kami nek, kami tidak tahu kalau kak Salju tidak boleh makan udang” kata Dafa. Nenek tersenyum sambil mengelus pipi Dafa, “Tidak apa-apa”.
“Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa dalam mimpi itu bunda seakan melarang aku untuk membenci Ratih” kata Salju diliputi kebingungan. “Akhir-akhir ini dia baik, dia yang merawatku selama aku sakit bahkan disaat nenek tidak sedang di rumah” pikir Salju. “Boleh mama duduk disini?” kata Ratih sambil tersenyum. “Boleh, boleh ma” kata Salju. “Sebelum menikah dengan papa, apa mama sudah kenal dengan bunda?” tanya Salju sedikit terbata. “Sebenarnya mama akan membicarakan ini setelah kamu sembuh” kata Ratih. “Salju tidak akan sembuh jika masih ada rahasia dikeluarga ini ma…” kata Salju dengan mata berkaca-kaca.
“Maafkan aku Ratih, aku tidak bermaksud untuk merebut Mas Romi darimu”
“Hati siapa yang tak sakit mbak, Mas Romi telah berjanji akan menikahi saya setelah saya wisuda”
“Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa, kami dijodohkan Ratih. Kami sama-sama terikat dengan janji bakti kepada orang tua kami masing-masing. Maafkan aku dan Mas Romi. Cinta Mas Romi hanya untukmu Ratih, kau adalah cinta pertamanya. Aku juga akan menanggung beban berat jika Mas Romi tidak bisa mencintaiku”
Tanpa dia sadari, air mata Salju terus menetes. “Ma, maafkan Salju. Bukan Mama yang merebut papa dari bunda dan Salju. Tapi…” Salju memeluk erat tubuh Ratih. “Maafkan bunda ma, maafkan Salju” tangis Salju semakin deras. “Tidak ada yang saling merebut sayang, itu adalah takdir dari Tuhan. Cinta mama tidak pernah hilang, hanya waktu saja yang sempat tertunda. Tidak ada lelaki lain di hati mama kecuali papamu. Bundamu adalah orang yang baik, bahkan dia memberi anak yang cantik dan pintar untuk mama” kata Ratih sambil semakin erat memeluk tubuh Salju. “Salju janji akan menjadi putri yang baik untuk mama” jawab Salju sambil terisak-isak. “Mama juga akan berusaha memberikan cinta mama untuk Salju walaupun tak sebanding dengan cinta bunda Salju” sambil menatap Salju dengan penuh kasih sayang.
Setahun kemudian…
“Salju”
“Iya, saya Salju. Anda siapa ya?”
“Saya Haris”
“Maaf Haris siapa ya?”
“Wajar jika kamu tidak kenal siapa saya, saat itu kamu sedang dalam keadaan tidak sadar. Saya dokter yang saat itu sedang praktik di Puskesmas Desa Sidomulyo, ada 7 orang anak SMP yang membawa kamu”
“Lalu?”
“Saya ingin mengenal kamu lebih jauh boleh?”
“Saya tidak tahu, coba anda tanya langsung ke papa dan mama saya”
“Baiklah besok saya ke rumah kamu”
***
“Pa, besok ada tamu”
“Siapa? Dokter Haris?”
“Kok papa tahu?”
“Kalian sudah kami jodohkan, kamu bersediakan?”
“Papa… Salju jadi malu”
“Diakan pangeran penyelamat tuan putri kami, iya kan pa?”
“Betul ma, tuan putri Salju dan pangeran Haris”
“Sudah sudah… pipinya jadi merah itu”

“Terserah papa sama mama, Salju yakin pilihan papa sama mama adalah yang terbaik”.

SELESAI^^

Jumat, 30 September 2016

Judul : Walau Kau Tak Tahu
Hadirnya dirimu
Mendera relung hati terasa sendu
Sendu merindu akan dirimu
Walau kau tak tahu
                        Sunyi hati ini tiada berani
                        Saat butir kesucian menghampiri
                        Seakan tiada pantas hati ini
                        Walau kau tak tahu
Terucap doa untukmu
Agar kau bahagia selalu
Bersama dengan bidadari impianmu
Walau kau tak tahu
                        Engkau yang mengukir nama di hati
                        Tiada keberanian berharap sendiri
                        Berharap engkau menoleh pasti
                        Walau kau tak tahu


Jumat, 15 April 2016

LAPORAN KULIAH LAPANGAN

 PENGAMATAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) DI KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA BERASTAGI 3 MEI 2015


Disusun Oleh :

Kelompok VIII Biologi Dik C 2014

Dewi Mustika Putri (4113141019)
Helendora Sormin (4143141022)
Ibnu Hafiz (4112141005)
Isdesy Nanda Sari (4143141027)
Nadira Aisyah (4143141042)
Novita Amelia Daulay (4141141051)
Rizky Ramadhani (4141141066)
Sekar Hidayatun Najakh (4142141027)


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
A.    Latar Belakang
Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas. Merupakan kelompok tumbuhan yang berklorofil, hidup sebagai saprofit dan ada yang epifit. Tumbuhan paku menyukai tempat yang lembab (higrofit) yaitu dari daerah pantai hingga sekitar sawah (Indah, 2009).
Ditinjau dari habitus dan cara hidupnya, tumbuhan paku sangat beragam. Ada tumbuhan paku kecil dengan struktur sederhana hingga tumbuhan paku yang mencapai tinggi 2 meter dengan struktur yang rumit. Akar tumbuhan paku bersifat endogen dan tumbuh dari batang ke samping (homorizi). Sedangkan pembentukan akar yang benar-benar dari kutub akar seperti pada Spermatophyta itu dinamakan alorizi. Dari cara hidupnya, ada yang hidup ditanah, menempel (epifit), dan hidup di air (Tim Dosen, 2015).
Tumbuhan paku benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit, dan ada pula sebagai epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah). Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi (Harsono, 2011).
Penelitian dilaksanakan dihari minggu, tanggal 3 Mei 2015. Pada kawasan Taman Hutan Raya Berastagi diketahui terdapat beberapa macam spesies tumbuhan paku. Hal ini dimungkinkan karena daerah tersebut merupakan hutan lindung yaitu lahan yang ditumbuhi pepohonan, semak, rerumputan, dan kontur tanah yang relatif lembab dan masih terjaga kelestariannya.



B.     Rumusan Masalah
1.      Berapa banyak jenis tumbuhan paku yang dapat ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya Berastagi?
2.      Bagaimana ciri-ciri secara morfologi dari tumbuhan paku yang dapat ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya Berastagi?
3.      Termasuk ke dalam jenis apa saja tumbuhan paku yang dapat ditemukan di kawasan Taman Hutan Raya Berastagi?
C.    Tujuan Penelitian
1.      Mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan paku yang tumbuh di kawasan Taman Hutan Raya Berastagi.
2.      Mengobservasi dan mengelompokkan tumbuhan paku di kawasan Taman Hutan Raya Berastagi kedalam kelas, ordo, famili, dan genus.
3.      Mengelompokkan jenis paku berdasarkan tempat tumbuhnya (teresterial, epifit, atau di air).
4.      Mendokumentasikan tumbuhan paku yang dapat teridentifikasi sebagai objek penelitian.
D.    Tinjauan Teoritis
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana.Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan daun. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, system transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem).
Ciri – ciri khusus tumbuhan paku antara lain :
1.      Akar, berupa :
    Rhizoid : pada generasi gametofit
    Akar serabut : pada generasi sporofit
    Struktur anatomi akar :
a. Pada bagian ujung dilindungi oleh kaliptra
b. Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang aktivitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan ke dalam membentuk sel – sel akar
c. Pada silender pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris (xilem dikelilingi floem)
Bagian – bagian tumbuhan paku
2.      Batang, berupa :
    Prothalium pada generasi gametofit ,batang sejati pada generasi sporofit
    Struktur anatomi batang :
a. Epidermis : mempunyai jaringan penguat yang terdiri dari atas sel – sel sklerenkim
b. Korteks : banyak mengandung lubang (ruang antar sel)
c. Silender pusat : terdiri dari xilem dan floem yang membentuk berkas pengangkut bertipe konsentris.
3.  Daun
    Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi dua yaitu :
a. daun mikrofil : ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut
b. daun makrofil : ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian – bagian daun seperti tulang daun, tangkai daun, mesofil dan epidermis
    Berdasarkan fungsinya, dibedakan menjadi dua yaitu :
a. daun tropofil : untuk fotosintesis
b. daun sporofil : penghasil spora
Spora berkumpul di sporangium. Sporangium bisa terdapat pada strobilus, sorus, atau sinagium. Setiap sporangium dikelilingi oleh sederetan sel yang membentuk bangunan seperti cincin yang disebut annulus yang berfungsi sebagai mengatur pengeluaran spora. Spora berkumpul dalam badan yang disebut sorus. Sorus yang masih muda dilindungi oleh selaput sel yang disebut indisium.
4. Generasi sporofit lebih dominan dan hidup bebas, sedangkan generasi gametofit tereduksi. Generasi sporofit ini lebih dikenal dengan tumbuhan paku.
5. Berdasarkan spora yang dihasilkan, ada 3 jenis tumbuhan paku, yaitu :
Paku Homospor/Isospor : menghasilkan satu jenis spora saja dan
mempunyai ukuran yang sama besar. Contoh : paku kawat. Susunan Sporangium ground pine Lycopodium clavatum. Spora dari paku ini dikenal sebagai 'lycopodium powder' yang dapat meledak di udara apabila terkumpul dalam jumlah cukup banyak.
Paku Heterospor : menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Contoh: paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).
Paku Peralihan : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (jenisnya berbeda = heterospora). Contoh : paku ekor kuda (Equisetum debile).
Reproduksi tumbuhan paku secara vegetatif dengan rhizoma dan membentuk spora, secara generatif dengan pembentukan gamet. Tumbuhan paku mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yaitu pergiliran keturunan antara generasi sporofit (penghasil spora) dengan generasi gametofit (penghasil gamet). Proses metagenesis tumbuhan paku sbb :
a) Generasi Sporofit
Spora dihasilkan oleh kotak spora yang disebut sporangium. Sporangium berkumpul dalam satu badan yang disebut dengan sorus yang terdapat dalam daun sporofil. Spora keluar dari sporangium dan bila jatuh ditempat yang cocok akan terjadi pembuahan dan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh berkembang menjadi sporofit dan berkembang sporofit dewasa.
b) Generasi Gametofit
Pada generasi gametofit, protalium membentuk anteridium sebagai alat kelamin jantan dan menghasilkan spermatozoa sedangkan arkhegonium sebagai alat kelamin betina yang menghasilkan ovum. Hasil peleburan antara sperma dan ovum menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh menjadi tumbuhan paku baru yang memiliki akar, batang dan daun (Indah, 2009).
Tumbuhan paku dalam dunia tumbuh-tumbuhan termasuk golongan besar atau Divisi Pterodophyta.Tumbuhan paku merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan bertalus dengan tumbuhan berkormus,sebab paku mempunyai campuran sifat dan bentuk antara lumut dan tumbuhan tingkat tinggi ( Yuliastuti, 2013).
Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan perbedaan morfologi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tumbuhan paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu : Psilophyta (paku purba/paku telanjang), Lycophyta (Paku kawat/paku rambat), Equisetophyta / Sphenophyta, dan Pterophyta / Felicinae (paku sejati). Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis (interspesies) dalam satu marga (Tjitrosoepomo, 1994).
            Sorus merupakan bagian dari alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang memiliki peranan penting untuk melindungi kotak-kotak spora tumbuhan paku sampai spora itu siap untuk dilepaskan. Apabiladari sekian banyak jenis tumbuhan paku dan memiliki karakteristik sorus beranekaragam yang bisa saja akan mempengaruhi penyebaran spora pada masing-masing jenisnya dan disini pengaruh lingkungan juga berperan dalam pecahnya sorus paku- pakuan. Maka dari itu penelitian tentang karakteristik bentuk-bentuk sorus akan sangat menarik (Seno, 2006).
Kedudukan tumbuhan paku adalah pada tingkat takso Divisi Pteridophyta, dengan pembagian kelas sebagai berikut :
a.       Kelas Psilotiinae
Kelas psilotiinae sering disebut sebagai paku telanjang, psilos yang berarti telanjang. Hal ini disebabkan karena tumbuhan paku ini masih tergolong tumbuhan primitif dan tidak memiliki daun. Sebaian anggota dari tumbuhan paku ini sudah punah. Kelas ini mempunyai sporangium yang dibentuk diketiak buku. Contohnya adalah Psilotum.
a.       Kelas Lycopodiinae
Kelas Lycopodiinae mempunyai daun yang serupa rambut atau sisik dan duduk daunnya tersebar. Paku ini juga memiliki batang yang seperti kawat. Karena itulah paku ini sering disebut sebagai paku kawat. Sporangium pada Lycopodiinae tersusun dalam strobilus dan sibentuk diujung cabang. Contohnya Lycopodium dan Selaginella. 
a.       Kelas Equisetiinae
Equisetiinae berasal dari kata equus yang berarti kuda dan seta yang berarti tangkai. Anggota paku Equisetiinae memiliki dau yang serupa sisik dan transparan yang susunannya berkarang (dalam satu lingkaran). Batangnya berongga dan berbuku-buku atau beruas. Kelas Eqisetiinae memiliki sporangium yang tersusun dalam stobilus dan mempunyai bentuk seperti ekor kuda. Sporanya memiliki elater sebanyak 4 buah. Contohnya adalah Equisetum.
a.       Kelas Filiciinae
Filiciinae berasal dari kata filix yang berarti tumbuhan paku sejati. Tumbuhan paku ini mempunyai daun yang berukuran besar dan duduk daunnya menyirip. Tumbuhan paku pada kelas ini ada yang hidup di air dan ada yang hidup di darat. Tumbuhan paku yang hidup di darat sporangiumnya terbentuk dalam sorus, sedangkan yang hidup di air sporangiumnya terbentuk dalam sporokarpium. Tumbuhan paku pada kelas ini juga mempunyai daun muda yang menggulung dan sorus dibentuk dibawah permukaan daun. Contohnya adalah Nephrolepis, Dryopteris.
Banyak tumbuhan paku memiliki manfaat dan peranan penting dalam kehidupan manusia, antara lain :
1. Tanaman hias : Adiantum (suplir), Platycerium (paku tanduk rusa), Asplenium (paku sarang burung), Nephrolepis, Alsophoila (paku tiang) dan lainnya.
2. Bahan obat : Equisetum (paku ekor kuda) untuk antidiuretik (lancar seni), Cyclophorus , untuk obat pusing dan obat luar, Dryopteris untuk obat cacing pita,
Platycerium bifurcata untuk obat tetes telinga luar, dan Lycopodium untuk antidiuretik dan pencahar lemah dari sporanya.
3. Bahan sayuran : Marsilea (semanggi), Pteridium aquilinum (paku garuda), dan lain-lain.
4. Kesuburan tanah : Azolla pinnata, karena mampu bersimbiosis dengan Anabaena (alga biru) sehingga dapat mengikat unsur nitrogen dari udara.
5. Gulma pertanian : Salvinia natans (kayambang), pengganggu tanaman padi (Nuraeni, 2007).
            Ada tumbuhan paku-pakuan yang sorusnya terlindung oleh selaput pelindung yang disebut Indusium, dan ada pula yang sorusnya telanjang. Letak dan bentuk Sorus pada berbagai jenis tumbuhan paku berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
Pada Alsophila glauca , sorus berbentuk bulat  dan tumbuh berpasangan sampai sekitar 4 pasang pada setiap anak daun.Pada Asplenium nidus, sorus berbentuk garis yang tersusun menyirip  pada setiap  daun.Pada Platycerium bifurcatum, Sorus tersebar  pada bagian ujung yang bercabang Pada Adiantum sp. ,  sorus berbentuk oval terletak  di  setiap puncak lekukan pada tepi daun. Sorus berbentuk oval. terletak di samping kiri kanan tulang daun , tersusun secara berpasangan Sorus terletak pada setiap lekukan daun, sehingga berbentukseperti huruf U.Sorus berwarna orange, terletak pada permukaan  bawah daun , sedang pada permukaan atas daun tampak adanya tonjolan-tonjolan sorus (Utami, 2013).

A.    Alat dan Bahan
a)      Alat
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Kamera
2 buah
2.
Buku Panduan atau literatur
1 buah
3.
Kertas Lembar Kerja
1 lembar
4.
Alat tulis
1 buah
5.
Meteran gulung
1 buah

b)      Bahan
Tumbuhan Paku yang tumbuh di Kawasan Taman Hutan Raya Berastagi.

B.     Prosedur Kerja
No.
Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam pengamatan
2.
Mencari tumbuhan paku yang tumbuh di kawasan Taman Hutan Raya Berastagi.
3.
Melakukan pengamatan pada tiap jenis tumbuhan paku yang berbeda dari ukuran batang, daun, dan letak spora
4.
Mendokumentasikan pengamatan saat mengukur ukuran batang dan daun menggunakan meteran.
5.
Mengidentifikasi paku yang teramati dan tempat tumbuhnya (teresterial, epifit, atau di air)
C.     Hasil Pengamatan
1.      Paku Sarang Burung (Asplenium sp)
Ø  Klasifikasi     
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Polypodiales
Family                         : Aspleniaceae
Genus                          : Asplenium
Spesies                        : Asplenium sp
Ø  Tinggi/panjang          : 31 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Di bagian bawah daun, disepanjang ibu tulang daun.

2.      Paku Tiang (Alsophila glauca)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Cyatheales
Famili                          : Cyatheacea
Genus                          : Alsophila
Spesies                        : Alsophila glauca
Ø  Tinggi/panjang          : 130 cm, panjang daun 53 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Bagian bawah daun





3.      Paku Tiang (Cyathea sp)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Cyatheales
Famili                          : Cyatheaceae
Genus                          : Cyathea
Spesies                        : Cyathea sp
Ø  Tinggi/panjang          : Lebih dari 170 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Dibagian bawah helaian daun





4.      Paku Pedang
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Polypodiales
Family                         : Dryopteridaceae
Genus                          : Nephrolepis
Spesies                        : Nephrolepis exaltata
Ø  Tinggi/panjang          : 78 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Dibagian bawah tepi anak tulang daun


5.      Paku Ekor Tupai
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Polypodiales
Family                         : Polypodiaceae
Genus                          : Lepidogrammitis
Spesies                        : Lepidogrammitis rostrata
Ø  Tinggi/panjang          : 26 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Bagian bawah helaian daun





6.      Spesies (X 1)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 6 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Bagian bawah ujung anak tulang daun
7.      Spesies 2 ( X 2)


Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteidophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 14 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Bagian bawah tulang daun





8.      Dipteris conjugata

Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Gleicheniales
Family                         : Dipteridaceae
Genus                          : Dipteris
Spesies                        : Dipteris conjugata
Ø  Tinggi/panjang          : 15 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Tersebar dibawah daun








9.      Spesies 3 (X3)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 19 cm
Ø  Cara Hidup                : Terestrial
Ø  Letak Spora               : Tepi daun











10.  Paku  Suplir Sumur
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Filicopsida
Ordo                            : Polypodiales
Family                         : Pteridaceae
Genus                          : Adiantum
Spesies                        : Adiantum cuneatum
Ø  Tinggi/panjang          : 24 cm
Ø  Cara Hidup                : Terestrial
Ø  Letak Spora               : Tepi ujung daun

11.  Spesies 4 (X4)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 50 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Bagian bawah daun

12.  Paku Suplir
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Polypodiales
Family                         : Adiantaceae
Genus                          : Adiantum
Spesies                        : Adiantum peruvianum
Ø  Tinggi/panjang          : 16 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Bagian tepi daun


13.  Spesies 5 (X5)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 47 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Sepanjang anak tulang daun

14.  Spesies 6 (X6)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 108 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Sejajar tulang daun


15.  Spesies 7 (X7)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 60 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Sejajar tulang daun







16.  Spesies 8 (X8)

           
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 47 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Sepanjang anak tulang daun

17.  Spesies 9 (X9)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            :
Ordo                            :
Family                         :
Genus                          :
Spesies                        :
Ø  Tinggi/panjang          : 67 cm
Ø  Cara Hidup                : Epifit
Ø  Letak Spora               : Sepanjang anak tulang daun

18.  Paku Gajah
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Marattiopsida
Ordo                            : Marattiales
Family                         : Marattiaceae
Genus                          : Angiopteris
Spesies                        : Angiopteris evecta
Ø  Tinggi/panjang          : Sekitar 2 m, panjang daun 70 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Tepi helaian daun

19.  Paku Rane
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Lycopodiopsida
Ordo                            : Selaginellales
Family                         : Selaginellaceae
Genus                          : Selaginella
Spesies                        : Selaginella willdenowii
Ø  Tinggi/panjang          : 14 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : -


20.  Paku Andam
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Gleicheniopsida
Ordo                            : Gleicheniales
Family                         : Gleicheniaceae
Genus                          : Dicranopteris
Spesies                        : Dicranopteris dichotoma
Ø  Tinggi/panjang          : 100 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : Sepanjang tulang daun








21.  Paku Sayur (Pakis)
Ø  Klasifikasi
Kingdom                     : Plantae
Divisio                         : Pteridophyta
Class                            : Pteridopsida
Ordo                            : Polypodiales
Family                         : Polypodiaceae
Genus                          : Diplazium
Spesies                        : Diplazium esculentum
Ø  Tinggi/panjang          : 130 cm, panjang daun 40 cm
Ø  Cara Hidup                : Teresterial
Ø  Letak Spora               : -




Kesimpulan
Dari hasil pengamatan Pteridophyta yang telah kami lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
·         Tumbuhan Paku yang tumbuh di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan Berastagi sebanyak 21 spesies.
·         Tumbuhan Paku yang kami temukan yaitu : sebanyak 12 spesies yang telah kami ketahui nama spesiesnya dan 9 diantaranya belum dapat kami ketahui nama spesiesnya.
·         Dari 12 spesies tumbuhan paku yang telah kami ketahui nama spesiesnya yaitu : Asplenium nidus, Alsophila glauca , Cyathea sp, Diplazium esculentum, Angiopteris evecta , Adiantum peruvianum, Adiantum cuneatum, Dicranopteris dichotoma , Selaginella willdenowii , Nephrolepis exaltata, Lepidogrammitis rostrata, dan Dipteris conjugata.
·         Dari 21 spesies tumbuhan paku yang telah kami amati, 13 diantaranya hidup secara teresterial dan 8 diantaranya hidup secara epifit baik dibatang pohon maupun akar pohon yang muncul dipermukaan tanah.















Daftar Pustaka
Anonim.2014.Paku Sarang Burung.http://bunga-taman.com.Diakses pada              4/26/2015.
Anonim.2009.Tumbuhan Perdu.http://sungai.weebly.com.Diakses pada      4/26/2015.
Anonim.2010.Asplenium nidus.http://www.petanimudabogor.com.Diakses pada                4/26/2015.
Harsono, Tri.2011.Panduan Teori Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah.Medan:
            Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan.
Indah, Najmi.2009.Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah.Jember:Fakultas                        MIPA IKIP PGRI Jember.
Nasari,Yenita Astri.,dkk.Pembuatan Flipchart dari Hasil Inventarisai Tumbuhan               Paku di Hutan Adat Desa Teluk Bakung.Jurnal Biologi FKIP Untan.
Nuraeni,Eni.2007.Panduan Praktikum Pteridophyta Mata Kuliah Botany
            Cryptogamae.Pteridophyta.pdf.Diakses pada 4/23/2015.
Rozzak.2009.Dryopteris sp.http://rozzakblogspot.com.Diakses pada 4/26/2015.
Seno,Akbar Aji.2006.Profil Karakteristik Sorus Tumbuhan Paku di Kawasan                     Wisata Air Terjun Ironggolo Kabupaten Kediri.Jurnal Biologi Sains                  Lingkungan.
Tim Dosen.2015.Panduan Praktikum Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah.
            Medan:Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan.
Tjitrosoepomo,Gembong.1994.Taksonomi Tumbuhan Thallophyta,Schizophyta,                  Bryophyta,Pteridophyta.Yogyakarta:UGM Press.

Utami, Nunik Sulistya.2013.Letak dan Bentuk Sorus Pada Berbagai Jenis                          Tumbuhan Paku ( Pteridophyta).http://nuniksulistyautami.html.Diakses                      pada 4/23/2015.

Yulistyani,Erni.2013.Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku-Pakuan                               (Pteridophyta) di Desa Bemban Kawasan Hutan Lindung Gunung                            Ambawang Kecamatan Kubu Kabupaten Kubu Raya.Jurnal Fakultas               Kehutanan Universitas Tanjungpura.