Nama : Sekar Hidayatun Najakh
NIM : 4142141027
Kelas : Biologi Dik C 2014
BAKTERI
1.
Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri
berkembangbiak dengan dua cara, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Namun
pada umumnya, bakteri lebih sering berkembangbiak secara aseksual. Dalam
perkembangbiakan seksual sering disebut “konjugasi” sedangkan perkembiakan
aseksual disebut “pembelahan biner”.
a. Konjugasi
Konjugasi adalah proses
transfer bahan genetik, (plasmid F+ pada bakteri dengan mikronukleus pada
protozoa) dari satu individu ke individu yang lain. Penyatuan materi genetik ini
terjadi pada salah satu individu saja. Ditinjau dari morfologinya, tidak
diketahui jenis kelaminnya karena hanya dibedakan individu positif (+) dan
individu negative (-). Proses konjugasi diawali dengan terbentuknya
berkas-berkas yang saling berdekatan dari kedua individu. Kemudian sela yang
berdekatan tersebut membentuk tonjolan. Selanjutnya kedua tonjolan berdekatan
menempel dan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran inilah
terjadi aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua protoplasma
melebur yang disebut plasmogami. Kemudian terjadilah transfer plasmid dari satu
bakteri ke bakteri partner.
Gambar Konjugasi Bakteri
b. Pembelahan Biner
Pada umumnya bakteri
berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi
secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel
anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi,
demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali dengan proses
replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma
dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak
bakteri.
Gambar Pembelahan Biner Bakteri
2.
Tipe Flagel pada Bakteri
Ø Atrik
: Bakteri yang tidak memiliki flagel. Contoh : Escherichia coli
Ø Monotrik
: Bakteri yang hanya memiliki satu flagel disalah satu sisinya. Contoh : Vibrio cholera
Ø Lofotrik
: Bakteri yang mempunyai banyak flagel disalah satu sisi. Contoh : Rhodospirillum rubrum
Ø Amfitrik
: Bakteri yang mempunyai banyak flagel dikedua sisi ujungnya. Contoh : Pseudomonas aeruginosa
Ø Peritrik
: Bakteri yang mempunyai banyak flagel yang tersebar diseluruh permukaan
tubuhnya. Contoh : Salmonella typhi
3.
Beberapa Penyakit yang disebabkan
Bakteri
Ø Bakteri
Pseudomonas aeruginosa
Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh
akan menimbulkan infeksi paru-paru, infeksi kornea, dan infeksi tratus
urinaria. Biasanya, penyakit-penyakit tersebut diderita oleh orang yang
mengidap diabetes, atau orang yang sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Gambar Bakteri Pseudomonas aeruginosa
Ø Bakteri
Vibrio cholera
Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh
akan menimbulkan penyakit cholera asiatica. Gejala penyakit ini seperti diare,
muntah, bahkan kejang dibagian perut. Bahkan setelah kejang-kejang dapat pula
menimbulkan kematian beberapa jam setelah terjadi infeksi. Persebaran bakteri
ini melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Gambar Bakteri Vibrio cholera
Ø Bakteri
Vibrio El tor
Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh
akibat gigitan tikus yang dapat menimbulkan gejala seperti demam mendadak,
nyeri dibagian otot dan persendian, ruam kulit, peradangan kelenjar getah
bening dan sakit kepala.
Gambar Bakteri Vibrio El tor
Ø Bakteri
Escherichia coli
Bakteri ini hidup di dalam saluran
pencernaan manusia tepatnya di dalam usus besar yang berperan penting dalam
membantu pembusukan sisa makanan. Namun, pada batas jumlah tertentu atau pada
jumlah yang melebihi batas toleransi dalam menimbulkan gejala penyakit seperti
diare, disentri, tifus, bahkan cacingan.
Gambar Bakteri Escherichia coli
Ø Bakteri
Salmonella typhi
Bakteri jenis ini dapat menyebabkan
penyakit tifus abdominalis yang ditandai dengan gejala seperti demam tinggi
mencapai 400C, badan terasa lemas, apatis, anoreksia, sering
menderita sakit kepala, dan bahkan diare yang berkepanjangan.
Gambar Bakteri Salmonella typhi
Ø Bakteri
Shigella dysenteriae
Bakteri ini menyebabkan penyakit
disentri basiler yang ditandai dengan gejala seperti mendadak demam tinggi,
diare yang berlendir yang juga berdarah. Bahkan pada kasus yang tidak mendapat
pertolongan segera dapat menyebabkan kematian.
Gambar Bakteri Shigella dysenteriae