Wikipedia

Hasil penelusuran

Senin, 02 Maret 2015

Nama   : Sekar Hidayatun Najakh
NIM    : 4142141027
Kelas   : Biologi Dik C 2014
BAKTERI
1.      Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri berkembangbiak dengan dua cara, yaitu secara seksual dan secara aseksual. Namun pada umumnya, bakteri lebih sering berkembangbiak secara aseksual. Dalam perkembangbiakan seksual sering disebut “konjugasi” sedangkan perkembiakan aseksual disebut “pembelahan biner”.
a.       Konjugasi
Konjugasi adalah proses transfer bahan genetik, (plasmid F+ pada bakteri dengan mikronukleus pada protozoa) dari satu individu ke individu yang lain. Penyatuan materi genetik ini terjadi pada salah satu individu saja. Ditinjau dari morfologinya, tidak diketahui jenis kelaminnya karena hanya dibedakan individu positif (+) dan individu negative (-). Proses konjugasi diawali dengan terbentuknya berkas-berkas yang saling berdekatan dari kedua individu. Kemudian sela yang berdekatan tersebut membentuk tonjolan. Selanjutnya kedua tonjolan berdekatan menempel dan saling melebur membentuk saluran konjugasi. Lewat saluran inilah terjadi aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua protoplasma melebur yang disebut plasmogami. Kemudian terjadilah transfer plasmid dari satu bakteri ke bakteri partner. 
Gambar Konjugasi Bakteri



b.      Pembelahan Biner
Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner, artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi, demikian seterusnya. Proses pembelahan biner diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik, diikuti pembelahan sitoplasma dan akhirnya terbentuk dinding pemisah di antara kedua sel anak bakteri.

Gambar Pembelahan Biner Bakteri

2.      Tipe Flagel pada Bakteri


Ø  Atrik : Bakteri yang tidak memiliki flagel. Contoh : Escherichia coli
Ø  Monotrik : Bakteri yang hanya memiliki satu flagel disalah satu sisinya. Contoh : Vibrio cholera
Ø  Lofotrik : Bakteri yang mempunyai banyak flagel disalah satu sisi. Contoh : Rhodospirillum rubrum
Ø  Amfitrik : Bakteri yang mempunyai banyak flagel dikedua sisi ujungnya. Contoh : Pseudomonas aeruginosa
Ø  Peritrik : Bakteri yang mempunyai banyak flagel yang tersebar diseluruh permukaan tubuhnya. Contoh : Salmonella typhi
3.      Beberapa Penyakit yang disebabkan Bakteri
Ø  Bakteri Pseudomonas aeruginosa
Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan infeksi paru-paru, infeksi kornea, dan infeksi tratus urinaria. Biasanya, penyakit-penyakit tersebut diderita oleh orang yang mengidap diabetes, atau orang yang sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Gambar Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Ø  Bakteri Vibrio cholera
Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan penyakit cholera asiatica. Gejala penyakit ini seperti diare, muntah, bahkan kejang dibagian perut. Bahkan setelah kejang-kejang dapat pula menimbulkan kematian beberapa jam setelah terjadi infeksi. Persebaran bakteri ini melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Gambar Bakteri Vibrio cholera

Ø  Bakteri Vibrio El tor
Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh akibat gigitan tikus yang dapat menimbulkan gejala seperti demam mendadak, nyeri dibagian otot dan persendian, ruam kulit, peradangan kelenjar getah bening dan sakit kepala.
Gambar Bakteri Vibrio El tor

Ø  Bakteri Escherichia coli
Bakteri ini hidup di dalam saluran pencernaan manusia tepatnya di dalam usus besar yang berperan penting dalam membantu pembusukan sisa makanan. Namun, pada batas jumlah tertentu atau pada jumlah yang melebihi batas toleransi dalam menimbulkan gejala penyakit seperti diare, disentri, tifus, bahkan cacingan.
Gambar Bakteri Escherichia coli

Ø  Bakteri Salmonella typhi
Bakteri jenis ini dapat menyebabkan penyakit tifus abdominalis yang ditandai dengan gejala seperti demam tinggi mencapai 400C, badan terasa lemas, apatis, anoreksia, sering menderita sakit kepala, dan bahkan diare yang berkepanjangan.
Gambar Bakteri Salmonella typhi


Ø  Bakteri Shigella dysenteriae
Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri basiler yang ditandai dengan gejala seperti mendadak demam tinggi, diare yang berlendir yang juga berdarah. Bahkan pada kasus yang tidak mendapat pertolongan segera dapat menyebabkan kematian.
Gambar Bakteri Shigella dysenteriae